photo adv_zps51969759.jpg
 photo adv_zps51969759.jpg
  • Papercraft "Peoples"

    Papercraft untuk orang-orang yang kita sayang seperti teman, sahabat, saudara, guru, dan orang tua. Wajah dan pakaian bisa dicustomize sesuai karakter. Papercraft by Papermint

  • Papercraft "Couples"

    Papercraft untuk mengabadikan momen berharga bersama pasangan. Berikan sesuatu yang unik dan tak terlupakan. Papercraft by Papermint

  • Papercraft "Cartoon"

    Papercraft untuk mengabadikan tokoh kartun atau anime kesukaan kamu, sahabat, ataupun pacar kamu. Papercraft by Papermint

  • Papercraft for Wedding Souvenir

    Papercraft untuk souvenir pernikahan. Unik, Memorable, dan pastinya Kamu Banget. Wajah dan pakaian pengantin bisa dicustomize sesuai karakter kamu. Papercraft by Papermint

  • Sketsa Wajah

    Sketsa wajah yang dapat mengabadikan momen berharga kamu dengan teman, sahabat, pacar ataupun keluarga. Unik? Tentu dong, dari pada hanya sekedar dengan foto. Ayo lihat wajah kamu dan orang yang kamu sayang dalam bentuk gambar pensil.

  • Karikatur dan Siluet

    Karikatur dan Siluet yang dapat mengabadikan momen berharga kamu dengan teman, sahabat, pacar ataupun keluarga kamu. Unik pastinya, dari pada hanya sekedar dengan foto kan? Ayo lihat wajah kamu dan orang yang kamu sayang dalam bentuk karikatur dan siluet.

Kamis, 05 Desember 2013

Halo sobat eufeme :)
Siapa yang suka foto-foto? Saya yakin kebanyakan di antara sobat pasti suka. Dikit-dikit foto, dikit-dikit foto. Memang, foto merupakan salah satu media untuk mengabadikan momen yang paling instan. Tetapi di samping mengabadikan suatu momen berharga, berfoto juga dilakukan karena hobby, dan yang paling penting buat kepuasan pribadi. Bener ga? :D

Kali ini saya akan mencoba memberikan tutorial bagaimana "cara mengubah suasana di sekeliling foto sobat menjadi hitam putih" dengan menggunakan software adobe photoshop :)
Tujuannya agar foto diri sobat lebih menonjol dari orang-orang di sekitarnya atau latar di belakangnya. Apalagi kalau sobat foto di tempat umum yang ramai dengan orang, dan semua orang pasti memakai baju yang berwarna-warni, waah makin ga keliatan aja foto sobat.



Jangan bilang "kenapa harus repot pakai photoshop, kan aplikasi-aplikasi instan banyak". Saya memberikan tutorial ini karena ini adalah web desain, dan ini adalah tutorial desain. Jadi saya juga sobat bisa sambil mengasah kemampuan desain kita :)

Oke, langsung saja kita mulai... :)

1. Buka photoshop sobat lalu klik File - Open..



2. Pilih file yang mau sobat edit.



3. Klik Image - Duplicate...
Tujuannya adalah untuk menduplikasi gambar, agar file aslinya tidak berubah. Jadi misalnya terjadi sesuatu yang tidak sobat inginkan, sobat masih punya file aslinya :)



4. Setelah klik duplicate akan muncul kotak dialog. Sobat bisa mengganti nama gambar duplikatnya atau memakai nama yang telah disediakan.



5. Tampilannya akan seperti ini. Pilih lembar kerja file duplikatnya.



6. Pilih tools Polygonal Lasso yang berada di toolbar (kiri lembar kerja) atau klik "L".
Tools ini berfungsi untuk membuat seleksi yang berupa garis-garis kaku/patah-patah.



7. Seleksi gambar dengan mengikuti outline gambar yang ingin dibiarkan berwarna (gambar diri kita). Karena polygonal lasso menciptakan garis-garis yang kaku, saya sarankan membuat seleksinya dengan jarak yang dekat-dekat, agar bisa mengikuti outline gambar (halus, tidak terlalu patah).



8. Setelah terseleksi seluruhnya, pilih Select - Modify - Feather... atau klik Shift+F6
Ini berfungsi untuk menyesuaikan hasil seleksi yang sobat buat dengan outline gambarnya. Atur Feathernya dengan radius 1 px.



9. Pilih Select - Inverse atau Shift+Ctrl+I
Fungsinya adalah untuk membalikkan hasil seleksi kita. Jadi yang tadinya sobat menyeleksi gambar diri sobat, dengan fungsi ini yang terseleksi jadi background atau gambar di luar gambar diri sobat. Menggunakan fungsi ini karena yang akan kita edit adalah backgroundnya.



Hasilnya akan seperti ini...



10. Selanjutnya pilih Image - Adjustments - Desaturate atau klik Shift+Ctrl+U
Fungsinya adalah untuk mengubah gambar menjadi BW atau Hitam Putih.



 Hasilnya akan seperti ini...



 11. Untuk menghilangkan seleksinya pilih Select - Deselect atau klik Ctrl+D



Okeee jadi deh. Foto diri sobat dengan gambar latar berwarna hitam putih. Jadi sobat bisa lebih menonjol dan tentu saja menjadi pusat perhatian :D

Sekian tutorial kali ini, semoga bermanfaat~
Posted by Unknown on 09.02 in    5 comments »

Senin, 02 Desember 2013

Brand Extension

Brand: Bagian dari Marketing Mix

Teori Marketing Mix klasik - 4P (Product, Price, Place, Promotion) terus digunakan oleh praktisi pemasaran dan akademisi untuk merancang rencana pemasaran terpadu. Seiring dengan STP (Segmentation, Marketing, Positioning) marketing mix memainkan peran utama untuk merancang jalannya pemasaran mulai dari tahap awal pengembangan produk baru sampai mempertahankan pangsa pasar. Terlepas dari apa isi produknya, berapa harganya, seberapa intensif promosi yang diperlukan, dan seberapa luas cakupan distribusinya, identitas yang jelas untuk membedakan suatu produk dengan produk lain yang sudah ada di pasar juga lah sangat penting. Dalam studi pemasaran, identitas yang dicap pada suatu produk disebut "Brand"/Merek. Brand diciptakan untuk menumbuhkan rantai hubungan jangka panjang antara perusahaan dan pelanggan. 

Semakin banyaknya alternatif produk yang tersedia di pasaran, konsumen akan menaruh kepercayaan yang lebih besar pada brand yang dapat mereka andalkan, yaitu brand yang menawarkan nilai-nilai yang sesuai dengan keinginan dan dapat memenuhi kebutuhan mereka.

Brand adalah alat yang ampuh untuk strategi pemasaran. Brand mewah seperti Gucci dan Prada terkena dampak negatif dari pemalsuan yang dilakukan oleh pedagang ilegal di negara berkembang. Konsumen yang membeli produknya tau akan perbedaan kualitas. Mereka, bagaimanapun, masih membuat keputusan untuk membeli yang didorong oleh kekuatan brand. Konsumen seperti ini tidak akan melakukan pembelian karena tidak ada brand yang terpasang pada produk palsu itu.

Serangkaian program untuk mempromosikan produk bergantung pada citra yang disebut Branding. Branding penting untuk meningkatkan nilai yang dirasakan konsumen. Program branding yang sukses akan membentuk loyalitas brand, dan kemudian akan mentransfer loyalitas itu untuk Brand Extension (perluasan).

Mirip dengan manusia, brand memiliki citra sebagai akumulasi dari beberapa atribut. Kualitas fisik produk, yang paling nyata dan mudah untuk dideteksi, termasuk dalam atribut tersebut. Dalam jangka panjang, bagaimanapun, kualitas produk dianggap terpisah dari citra brand. Sebagian berpendapat bahwa citra brand lebih penting dari pada kualitas fisik produk.

Dalam mengeksekusi Brand Extension, brand yang citranya terkenal dan high profile lebih berlaku dari pada yang citranya rendah.

Brand Extension dan Line Extension

Brand Extension merupakan bagian dari Brand Management untuk diversifikasi dan meningkatkan brand yang ada dengan memasuki kategori produk baru dengan kategori pengembangan produk baru. Citra positif dan kekuatan dari brand yang sudah ada dimanfaatkan untuk membawa cerita sukses lain untuk produk baru. Brand Extension makin meningkat penggunaannya oleh perusahaan, sebagai bagian dari strategi pengembangan produk. Hal ini dipandang sebagai salah satu sarana untuk mencapai brand yang terintegrasi.

Penggunaan brand yang sama dari produk yang sudah ada (brand induk) untuk produk baru dalam kategori yang berbeda (Brand Extension) meningkatkan laju penerimaan baru dan niat beli konsumen. Strategi ini mempertahankan efisiensi iklan dan pengeluaran untuk promosi namun tetap masih dapat membuat segmen pasar baru. Perusahaan tidak dalam posisi untuk mengalokasikan biaya pemasaran pada tingkat yang sama seperti yang dikeluarkan untuk brand induk, namun dapat memperoleh tingkat kesuksesan yang sama. Reputasi yang kuat dari brand induk dapat meminimalisir resiko peluncuran produk baru dengan mengambil keuntungan terhadap pengetahuan konsumen dan pengalaman yang dibentuk brand induk.

Sebagai perbandingan, strategi Line Extension kadang-kadang digabungkan dengan Brand Extension. Sementara memakai pendekatan yang sama sekali beda, Line Extension menawarkan produk baru, di bawah nama brand induk, tetapi dalam kategori produk yang sama. Line Extension dapat juga dilakukan dengan memperluas produk yang sama dan brand yang sama dengan fitur yang berbeda (varian). Misalnya untuk produk makanan dan minuman, menawarkan rasa baru dan menjual kemasan yang berbeda ukuran.

Dilihat dari perspektif resiko manajemen, Brand Extension lebih beresiko dari pada Line Extension. Eksekusi extension yang buruk dari suatu brand untuk membuat kategori produk baru dapat menghancurkan citra brand induk. Sedangkan untuk Line Extension, penawaran hanya dengan produk itu sendiri, dengan sedikit sekali koneksi ke brand induk.

Keseluruhan proses pengembangan produk baru memakan waktu yang signifikan dan upaya untuk mencapai kesuksesan. Khusus untuk beberapa jenis produk yang memiliki siklus hidup jangka pendek, strategi pemasaran yang mengarah pada pencapaian melalui jalan pintas merupakan preferensi untuk program pemasaran. Dari pandangan pemasaran, strategi Brand Extension adalah dasar yang solid dan pilihan utama untuk melanjutkan warisan dari brand induk yang sukses. Hal ini juga mengoptimalkan skala ekonomi kekayaan intelektual perusahaan. Namun, strategi Brand Extension tidak luput dari resiko, dan tidak sepenuhnya dapat menjamin hasil sesuai dengan apa yang diinginkan. Kegagalan dalam mengasosiasikan brand ke produk baru dapat memberi efek negatif, tidak hanya untuk produk baru tersebut, tetapi juga untuk brand induknya. Citra dan keuangan brand induk dapat terancam karena kegagalan strategi implementasi.

Nama-Nama Besar dengan Strategi Brand Extension yang Sukses

Siapa yang tidak mengenal Yamaha? Salah satu produsen motor terbesar di dunia. Saya yakin pasti banyak dari anda yang motornya Yamaha. Tetapi apakah anda tau, bahwa asal mula Yamaha adalah sebagai produsen alat musik? Lalu bagaimana bisa, yang awalnya bergerak di bidang musik kemudian membuat produk baru yang jauh berbeda, yaitu sepeda motor? Sedangkan pasti tidak ada yang memungkiri bahwa motor keluaran Yamaha terbilang sukses dan banyak peminatnya. Bahkan menjadi salah satu produsen motor terbesar. Bagaimana ini bisa terjadi?
Jawabannya satu, Strategi Brand Extension yang Sukses!
Sebelum memutuskan untuk meluncurkan produk baru yang sama sekali beda dari brand induknya, Yamaha telah mengembangkan reputasi yang baik dalam manufaktur alat musik. Persepsi terhadap alat musik Yamaha dirujuk kepada kualitas teknik dan presisinya. Kedua nilai penciptaan inilah yang berhasil ditransfer ke produk baru, dan sebagai hasilnya Yamaha sekarang adalah salah satu produsen terbesar di dunia sepeda motor di bawah Yamaha Motor Company.

Sebuah Brand Extension yang sangat berani diambil oleh Caterpillar. Caterpillar pindah dari brand yang semata-mata digunakan untuk manufaktur spesialis konstruksi dan peralatan pertambangan ke pasar alas kaki, dianggap sebagai kesalahan. Namun ternyata percobaan itu sukses besar. Tersedia di lebih dari 150 negara, unit penjualan melebihi 5 juta pada tahun 2001, membuat "Cat Footware" menjadi salah satu brand alas kaki non atletik terbesar di dunia. Persepsinya yang mencoba mentransfer dari brand induk ke alas kaki jelas mendemonstrasikan sebuah "kekuatan" dan "peralatan luar ruangan". Sebuah kalimat dalam situs Caterpillar menunjukkan bahwa "Di Caterpillar, kami membuat mesin yang dapat membantu customer kami membangun sebuah dunia yang lebih baik. Boots dan Sepatu yang kami buat terbentuk dengan komitmen yang sama."

Persepsi dari Brand Induk

Persepsi dari brand induk yang ditransfer ke dalam benak konsumen akan sangat mempengaruhi penerimaan ekstensi produk yang berhubungan dengan brand. Citra yang ditransfer ke dalam benak konsumen akan dirasakan dan diterima secara positif jika kedua, baik kemampuan mentransfer produk dan kemampuan mentransfer perusahaan, mencapai tingkatan nilai brand induk. Kemampuan mentransfer produk menunjukkan bagaimana fitur produk dalam portofolio brand induk dapat ditransfer ke ekstensi produk baru. Sementara itu, kemampuan mentransfer perusahaan menunjukkan lingkungan perusahaan (yakni orang-orangnya, fasilitas, dan keterampilan) dalam membuat ekstensi produk. 

Persepsi dalam pikiran konsumen memainkan peran penting. Sebagaimana makin banyaknya alternatif yang tersedia sebelum keputusan pembelian ditentukan, konsumen tanpa sadar akan menggunakan pengalaman mereka dengan produk lain dari brand yang sama. Produk tersebut, yang brand induknya telah mapan, cenderung akan memiliki kesempatan lebih baik untuk dipilih dibandingkan dengan brand lain yang tidak familiar.

Nilai Kreasi dari Ekstensi Produk 

Tingkat penciptaan nilai yang disampaikan oleh Ekstensi Produk berpengaruh besar untuk mempertahankan hasil jangka panjang strateginya. Penciptaan nilai diterapkan baik melalui fisik produk atau pengalaman emosional; atau pada tingkat yang lebih tinggi bisa keduanya. Dalam menentukan nilai mana yang akan dimasukkan ke dalam produk, perusahaan harus mempertimbangkan dari berbagai sudut pandang konsumen.

Manajemen brand bertanggung jawab untuk mengelola keseluruhan siklus hidup brand, mulai dari penciptaan, pengembangan, sampai penghapusan brand.


Brand Equity

Apa itu Brand Equity?

Brand Equity adalah nilai suatu brand di pasaran. Sederhananya, Brand Equity yang tinggi memiliki nilai yang tinggi di pasar. Namun sebenarnya apa definisi Brand Equity tidak benar-benar dapat dipahami.

Tingginya nilai suatu brand, brand yang memiliki Equity yang tinggi, berarti bahwa brand tersebut memiliki kemampuan untuk menciptakan semacam respon positif yang berbeda di pasaran. Ini berarti brand anda dapat dengan mudah dikenali ketika ditemui dalam iklan. Ini juga dapat berarti bahwa brand anda adalah salah satu yang pertama kali akan diingat.

Brand yang dengan cepat diingat ketika dibutuhkan, mudah bila diperlukan, yang konsumen rela dan mau membayar dengan harga premium untuk memperolehnya, dan yang direkomendasikan kepada orang lain. Semua itu adalah respon positif terhadap brand-brand yang mudah dikenali. Semua itu adalah karakteristik brand yang memiliki Equity tinggi.

Apa yang Membuat Respon Positif ini Terjadi?

Jadi, jika Brand Equity itu, mudahnya, adalah nilai suatu brand di pasaran dan nilai ini adalah respon positif yang berbeda untuk brand itu, apa yang menciptakan respon ini? Jawaban untuk pertanyaan ini terletak dalam pemahaman sumber nilai brand itu sendiri.

Jelas, Brand Equity merupakan aset yang tak berwujud, yang berarti bahwa ini adalah sesuatu yang tidak mudah dipertanggungjawabkan. Dan, pada kenyataannya, ini tidak tercantum pada baris mana pun dalam laporan keuangan perusahaan. Hal ini tercermin dalam laba dan harga saham. Tapi, dimana tepatnya ini berada? Jawabannya adalah bahwa Brand Equity berada dalam benak konsumen.

Nilai suatu brand pada dasarnya terdiri atas dua hal:
1. Brand Awareness
Seberapa terkenal brand anda?
2. Citra Brand
Apa yang brand anda persembahkan (mewakilkan apa brand anda)?

Ketika brand anda terkenal, memiliki Brand Awareness yang tinggi, brand anda akan mudah dikenali di pasaran dan mudah diingat ketika dihadapkan dengan brand lain sejenis (kompetitor).

Mengelola Elemen-Elemen Branding Anda untuk Menciptakan Brand Equity yang Tinggi

Elemen-elemen dasar dalam branding:
  1. Nama Brand
  2. Slogan
  3. Logo
  4. Simbol/Gambar
  5. Pesan Pemasaran
  6. Pasar yang Dilayani
Secara tradisional, elemen branding adalah fitur yang paling terlihat terkait dengan brand itu sendiri. Nama brand, slogan, logo, dan simbol-simbol atau gambar digunakan ketika menawarkan produk dan terdapat dalam setiap pesan pemasaran. Setiap aspek dalam elemen ini akan menciptakan citra brand anda.

Relevan, Jelas, Citra Brand yang Unik - Ini Adalah Apa yang Anda Inginkan!

Sebuah citra brand akan tinggi ketika itu sangat relevan dengan konsumen anda. Relevansi ditentukan oleh apa yang konsumen inginkan ketika mereka memilih makelar mereka. Ini mungkin adalah pemasaran yang agresif, mungkin adalah sebuah reputasi yang solid, atau mungkin sejenis keahlian tertentu. 

Riset pasar serta memahami kebutuhan segmen yang anda pilih akan membantu anda untuk menentukan jenis citra brand dan asosiasi tertentu yang ingin anda buat. Penting bahwa anda harus spesifik dan straight to the point dalam membuat asosiasi dan citra brand anda. Brand yang kuat adalah brand yang memiliki citra yang jelas. Sinyal yang dikirimkan oleh brand yang memiliki Equity tinggi akan jelas dan mudah dipahami.

Brand Equity - Seberapa Baik dan Apa yang Diketahui tentang Brand Anda

Pada akhirnya, Brand Equity adalah Pengetahuan Brand Konsumen. Anda menciptakan Brand Equity anda sebagaimana anda menciptakan pengetahuan konsumen akan pasar anda. Ingat bahwa Brand Equity adalah nilai brand di pasaran. Kita harus memikirkan Brand Equity sebagai aset yang akan mendatangkan hasil hari ini, besok, dan hari-hari yang akan datang. Seperti aset mana pun, anda harus memutuskan bagaimana cara terbaik untuk berinvestasi di dalamnya. Berinvestasi dengan bijak, maka anda akan memiliki Brand Equity yang memberikan hasil yang baik. Bangun sebuah brand yang memiliki tingkat awareness tinggi. Tumbuh kan brand yang mudah dikenali kapan pun dan dimana pun itu terlihat. Ketika konsumen membutuhkan makelar, brand anda harus menjadi yang pertama terpikir kan oleh mereka. Brand seperti itu akan dengan mudah menuntun konsumen untuk membentuk citra brand yang relevan dengan kebutuhan mereka, jelas dalam bidang apa, dan keluar dari pesaing anda. Jika anda telah mencapai ini, maka anda telah membuat investasi yang tepat dalam membangun nilai brand anda.
 

Brand Awareness

Apa itu Brand Awareness?

Seperti yang kita tau, tujuan utama dari bisnis adalah untuk meningkatkan penjualan dan memperoleh keuntungan. Idealnya, jika anda berbisnis anda ingin orang membeli produk/jasa anda, dan terjadi pengulangan akan hal itu. Anda ingin konsumen anda tidak hanya sekali itu membeli, tetapi berulang, membeli lagi dan lagi.

Brand Awareness mengacu pada bagaimana kesadaran konsumen akan bisnis anda berikut dengan produk yang anda jual.
Seperti pada contoh kasus:
Dalam waktu seminggu setelah diperkenalkan, survei membuktikan 90% konsumen di US telah mendengar tentang iPhone dari iklan dan berita di tv.
Kenapa hal ini bisa terjadi?
Ya. Tentu saja karena kesadaran akan brand "iPhone" sangatlah tinggi.

Pada akhirnya, untuk mencapai Brand Awareness yang sukses, merk/brand anda haruslah terkenal dan mudah dikenali. Brand Awareness sangatlah penting untuk dapat membedakan brand dan produk anda dari produk lain sejenis dan kompetitor anda.

Perencanaan Brand Awareness

Komponen utama dalam rencana pengembangan Brand Awareness adalah:
  1. Mengidentifikasi dan memahami target konsumen anda.
  2. Membuat nama perusahaan, logo dan slogan.
  3. Menambahkan nilai melalui kemasan, lokasi, layanan, acara khusus (event), dll.
  4. Advertising.
  5. Manajemen hubungan dengan pelanggan.

Kenapa Brand Awareness Penting?

Anda mungkin bertanya-tanya, sebegitu penting kah Brand Awareness? Anda juga mungkin berkata pada diri anda sendiri, "Saya sudah mempunyai banyak pelanggan, penjualan saya stabil, kenapa saya harus repot-repot mengetahui dan memahami tentang Brand Awareness"?
Faktanya: Semakin konsumen sadar akan brand dan produk anda, semakin besar kemungkinan mereka akan membeli, bahkan memilih, brand anda dibanding dengan brand lain sejenis (kompetitor).

Beberapa Tantangan yang Mungkin Akan Anda Hadapi

  1. Apakah konsumen tau kalau anda (bisnis anda) itu ada?
  2. Apakah produk anda lebih baik dibanding dengan produk kompetitor anda?
  3. Mengapa membayar lebih untuk produk anda dan bukan dari alternatif lain yang lebih murah?

Cara Memulai Membuat Brand Awareness

Saat anda membangun usaha, pasti selalu ada kesan pertama dari konsumen terhadap brand maupun produk anda. Kesan pertama inilah yang sangat penting. Apakah positif? Atau malah negatif? Di luar itu semua, bagaimanapun, semua kesan itu akan membentuk bagaimana brand anda kelak.

Dalam menentukan bagaimana anda akan membuat Brand Awareness anda sendiri, anda perlu mempertimbangkan dan menyadari bagaimana nilai produk anda di mata konsumen, dan pentingnya konsistensi:
  1. Pesan yang anda sampaikan dalam brand anda haruslah konsisten. Anda berharap kesan yang anda ciptakan tersampaikan kepada konsumen? Kalau begitu anda harus konsisten dalam meyampaikannya di berbagai media, situasi dan promosi.
  2. Gambar yang anda tampilkan juga harus konsisten dalam rangka meningkatkan brand awareness. Konsistensi dalam penggunaan gambar dapat memaksimalkan pengakuan dan kesan positif. Contohnya dalam bisnis anda, sebaiknya anda menampilkan logo dan ciri khas anda pada setiap material. Seperti di produknya, etalase, packaging, plastik pembungkus, kwitansi dan material lainnya.
  3. Slogan dan Tagline juga harus konsisten di seluruh media dan material. Seperti di materi promosi, website maupun logo.
Dengan konsistensi, brand anda akan mudah dikenal dan akan terus dikenal dari waktu ke waktu.

Mempertahankan Brand Awareness

Penting untuk mempertahankan keberadaan brand kita di pasar. Hal paling dasar untuk mempertahankannya adalah dengan memperhatikan bagaimana konsumen merespon produk, kemasan, display dan pesan yang anda sampaikan. Mintalah kritik dan saran pada mereka. Dan jangan lupa cari tau bagaimana kondisi pasar dan produk-produk kompetitor anda.

Proses Pengambilan Keputusan

Memahami proses pengambilan keputusan akan membantu anda dalam memahami bagaimana struktur Brand Awareness anda.
  • Apa yang membuat konsumen membeli produk anda?
  • Apakah mereka membeli berdasarkan dorongan dalam diri mereka?
  • Apakah mereka membutuhkan waktu lama untuk memutuskan membeli produk anda?
  • Sejauh mana jenis produk, harga, dan lingkungan mempengaruhi keputusan pembelian?
Ada beberapa tahap dalam membuat keputusan pembelian:
  1. Memahami kebutuhan.
  2. Mencari informasi.
  3. Dimana pelanggan potensial mengevaluasi alternatif untuk brand dan produk anda.
  4. Melibatkan penilaian atas nilai pembelian.
  5. Melibatkan penilaian atas keputusan pembelian.


Source:
Gustafson, Tara, Chabot, Brian. 2007. Cornell Maple Bulletin 105: Branding Awareness. Cornell University College of Agriculture and Life Sciences.
Keller Center Research Report. 2008. What is Brand Equity and What Does the Branding Concept Mean to You. Texas: Baylor University.
Utama, Budi. Brand Extension: The Benefits and Pitfalls. Bloomhead.


Fadiah Syarafina | DG3B | Politeknik Negeri Jakarta
Posted by Unknown on 07.16 in    No comments »

Rabu, 09 Oktober 2013

Sebelumnya telah dibahas apa itu Positioning. Ada yang masih ingat?
Mari kita review sedikit...

Menurut Milton M. Presley et al dalam Advertising Procedure, "Positioning produk adalah bagaimana produk anda menempati pikiran konsumen dibandingkan dengan produk-produk pesaing anda. Bagaimana para konsumen itu memikirkan brand anda, keuntungan-keuntungan yang dijanjikan, dan keunggulan-keunggulan anda dibanding kompetitor anda. Ini adalah bagaimana anda berencana untuk bersaing di pasar. Ini adalah alasan kenapa konsumen harus membeli produk anda, dan bukan kompetitor anda."

Menurut Fanggidae (2006), Positioning adalah suatu strategi dalam kegiatan pemasaran yang bertujuan untuk menciptakan perbedaan (differents), keuntungan (advantages), manfaat (benefit) yang membuat konsumen selalu ingat dengan suatu produk.

Dan menurut Philip Kotler, Kartajaya, Huan dan Liu (2003), positioning adalah ”the strategy for leading your cutomers credibly” yaitu suatu strategi untuk membangun kepercayaan dan keyakinan konsumen. Positioning adalah mengenai bagaimana perusahaan mendapatkan kepercayaan pelanggan yang pada akhirnya dengan sukarela akan mengikuti perusahaan.

CONTOH POSITIONING

Setiap produk pasti memiliki positioningnya masing-masing. Karena positioning sangat penting agar produk anda bisa diterima dan terus diingat oleh konsumen. Bagaimana produk anda dapat dibedakan dengan produk-produk kompetitor anda, hal-hal seperti ini bergantung pada positioning produk anda.

Dalam menentukan positioning memerlukan waktu yang sangat lama. Hal ini harus dipikirkan dan direncanakan dengan sangat matang, karena bisa diibaratkan positioning sebagai dua mata pedang. Positioning bisa disebut sebagai janji. Janji yang akan anda berikan kepada para konsumen mengenai keunggulan-keunggulan produk anda. Kenapa dua mata pedang? Karena ketika positioning/janji yang anda berikan tepat sasaran, dalam arti pelanggan puas karena memperoleh apa yang anda janjikan, tidak diragukan pelanggan akan dengan sendirinya "mengingat" produk anda, bahkan merekomendasikannya. Sebaliknya, ketika pelanggan tidak memperoleh janji itu, sudah dapat dipastikan itu akan menjadi bumerang bagi anda. Mereka (konsumen) tidak akan pernah datang dan membeli produk anda lagi, lebih buruk mereka tidak akan pernah percaya pada janji janji yang anda berikan, dan yang terburuk mereka akan memberitahukan kepada orang-orang terdekat mereka (keluarga, saudara, teman, pacar, komunitas) bahwa apa yang anda berikan tidak memuaskan dan, parahnya, anda memberi janji kosong.

Disini saya akan memberikan contoh positioning dari dua buah perusahaan yang selevel dan saling berkompetitor. Ini adalah dua perusahaan susu formula anak, dalam level premium dan super premium yang ada di Indonesia. Mereka adalah Nutricia dan Wyeth.

NUTRICIA

Iklan susu formula Nutrilon Royal "Life Starts Here"


Iklan susu formula Nutrilon Royal "Life is an Adventure"


Iklan susu formula Bebelac "Bebegames 2012"


Bisa kita lihat, diantara 2 produk susu formula keluaran Nutricia, yaitu Nutrilon dan Bebelac, memiliki pola yang sama. Ini berarti Nutricia telah memilih positioningnya dalam pikiran konsumen. Ada yang tahu apa? Ya, Nutricia menempatkan dirinya sebagai susu formula anak yang ditujukan untuk para orang tua (termasuk anaknya) yang telah memikirkan cita-cita dan masa depan si anak akan menjadi apa. Ditujukan untuk para orang tua yang benar-benar memikirkan apa kelebihan dan potensi anak mereka mulai dari saat mereka masih kecil. Dengan susu Nutrilon Royal, Nutricia memperlihatkan "sisi dewasa" si anak, sisi dimana mereka terlihat berpikir dan melakukan hal-hal besar. Dan dengan susu Bebelac, Nutricia mewujudkannya dengan mengadakan kompetisi-kompetisi sebagai ajang menunjukkan potensi si anak. Ada 2 macam kompetisi, yaitu "Bebestar" (Ajang kompetisi pencarian bakat si kecil dalam bidang non akademis, seperti musik, dance, dll) dan "Bebegames" (Kompetisi dalam bidang olahraga seperti olimpiade).

WYETH

Iklan susu formula "S26 Procal Gold"


Iklan susu formula "S26 Procal Gold"


Di atas merupakan iklan dari salah satu produk susu formula buatan Wyeth, S26 Procal Gold, yang sama-sama berada di kelas premium dan super premium dengan Nutrilon dan Bebelac. Walaupun sama-sama bersaing di kelas yang sama, tetapi mereka tidak lantas saling berebut konsumen. Kenapa? Ya, karena mereka memiliki positioningnya masing-masing. Kita telah membahas positioning dari Nutricia, sekarang mari kita bahas produk kompetitornya ini.

Bisa kita lihat, iklan dari produk s26 Procal Gold tersebut menceritakan seorang anak yang penasaran dengan hal baru, lalu mereka berpikir secara cerdas bagaimana memecahkan suatu masalah. Ya, Wyeth lebih memposisikan diri sebagai susu formula untuk anak-anak yang, memang, masih bertingkah laku sesuai dengan masanya, tetapi disini ditekankan bahwa saat seusianya mereka bisa berpikir lebih. Berbeda dengan Nutricia, disini Wyeth memperlihatkan bagaimana seharusnya seorang anak bertingkah laku, tetapi tetap mereka bisa berpikir lebih dan memecahkan masalah-masalah yang mereka temui. Tentu saja, dengan cara mereka sendiri.


KESIMPULAN

Jadi kesimpulannya, walaupun kita tau bahwa Nutricia, dengan produknya Nutrilon Royal dan Bebelac, dan Wyeth, dengan produknya S26 Procal Gold, sama-sama bersaing di kelas premium dan super premium, meraka tetap memiliki posisinya masing-masing dalam pikiran konsumen.

Nutricia memposisikan diri sebagai produk susu formula bagi anak-anak yang seolah telah berpikir dewasa dan jauh ke depan. Nutricia memperlihatkan  gambaran anak-anak dengan "sesuatu" yang mereka punya, kelebihan-kelebihan mereka, dan kelak akan jadi apa mereka. Lalu diwujudkan lah dengan kompetisi-kompetisi bakat yang diselenggarakan tiap tahunnya.

Sedangkan Wyeth memposisikan diri mereka sebagai produk susu formula untuk anak-anak yang memang bertingkah laku selayaknya anak seusianya, tetapi mereka dapat berpikir lebih sehingga mampu memecahkan masalah, yang lagi-lagi, sesuai dengan kemampuan anak seusia mereka. Wyeth memperlihatkan gambaran bagaimana seharusnya anak-anak seumuran mereka bertingkah laku, seperti rasa penasaran mereka terhadap sesuatu yang baru, bagaimana mereka memecahkan masalah yang mereka temui dengan cara mereka dan bagaimana mereka menikmati masa-masa saat di usia mereka.




Source:
http://www.youtube.com/watch?v=XWC858LZWTc
http://www.youtube.com/watch?v=OpwlJHgXQL8
http://www.youtube.com/watch?v=uFHeXkOHr9s
http://www.youtube.com/watch?v=qekZeTtjXxM
http://www.youtube.com/watch?v=_ue2C03u2pc


Fadiah Syarafina | DG3B | Politeknik Negeri Jakarta
Posted by Unknown on 02.40 in    No comments »

Selasa, 01 Oktober 2013

WHAT IS MARKETING MIX?

Marketing Mix menjelaskan tentang seperangkat alat yang digunakan oleh menejemen untuk mempengaruhi penjualan. Secara tradisional marketing mix dikenal dengan istilah 4P:
  1. Product : Produk yang sesuai untuk memuaskan kebutuhan target konsumen anda.
  2. Price : Produk yang sesuai ditawarkan dengan harga yang sesuai pula.
  3. Place : Produk yang sesuai dengan harga sesuai tersedia di tempat yang sesuai untuk dibeli para konsumen anda.
  4. Promotion : Menginformasikan kepada konsumen yang potensial akan keberadaan dan ketersediaan produk anda, harga, dan tempatnya.
Tetapi jika lebih mendasar lagi adalah bahwa 4P mewakili pola pikir si penjual, bukan pemebeli. Karenanya Robert Lauterborn menyarankan agar penjual seharusnya menjalankan 4C sebelum menyusun 4P. Apa itu 4C? 4C adalah:
  1. Customer Value/Nilai Konsumen (bukan produk)
  2. Customer Costs/Biaya Konsumen (bukan sekedar harga produk itu sendiri)
  3. Convenience/Fasilitas (bukan tempat)
  4. Communication (bukan promosi)
Ketika penjual telah memikirkan 4C tersebut untuk target konsumennya, maka pasti akan lebih mudah dalam menyusun 4Pnya.

Masing-masing dari 4P merupakan variabel yang anda kontrol dalam menciptakan marketing mix yang akan menarik para pelanggan ke bisnis anda. Marketing mix anda haruslah menjadi sesuatu yang anda perhatikan baik-baik, karena kesuksesan bisnis anda tergantung padanya.
Sebagai seorang manajer bisnis, anda lah yang menentukan bagaimana menggunakan dan mengaplikasikan variabel-variabel ini untuk mencapai keuntungan.

PRODUCT

P yang pertama adalah Product/Produk. Produk adalah barang dan/atau jasa yang ditawarkan perusahaan kepada para konsumennya. Selain produk itu sendiri, ada elemen lain yang dapat membuat konsumen tertarik terhadap produk anda, salah satunya seperti bagaimana produk itu dikemas.

Atribut lain dari sebuah produk seperti kualitas, fitur, pilihan, layanan, jaminan dan tentu saja merknya. Dengan demikian anda mungkin berpikir bahwa apa yang anda tawarkan sebagai sebuah paket barang dan jasa. Penampilan produk anda, fungsi, dan support membentuk apa yang sebenarnya ingin konsumen beli.

Manajer yang sukses selalu memperhatikan kebutuhan akan paket produknya untuk konsumen. Paket produk anda haruslah memenuhi kebutuhan dan keinginan target market yang dituju. Contoh, untuk produk mewah haruslah menggunakan image-image yang hanya tepat untuk "Konsumen yang memiliki segalanya", sementara banyak produk-produk dasar yang juga harus disesuaikan.

Penelitian terhadap konsumen merupakan elemen kunci dalam membangun Marketing Mix yang efektif. Pengetahuan anda terhadap target pasar dan kompetitor anda akan memungkinkan anda untuk menawarkan produk yang menarik bagi konsumen.

PRICE

"Harga" mengacu pada berapa banyak biaya yang anda bebankan untuk sebuah produk/jasa. Menentukan harga sebuah produk bisa jadi sangat memusingkan bahkan menakutkan. Kenapa? Karena pada kebanyakan contoh kasus, misalnya sebuah perusahaan kecil, merasa harus menaruh harga-harga yang rendah pada produk mereka dengan alasan agar bisa bertahan. Dari awal memulai bisnis mereka ingin memberikan kesan harga murah pada para konsumen, namun seperti yang kita tahu hal ini justru memberi kesan 'kualitas yang jelek' terhadap produk mereka dan bukannya yang mereka harapkan. Dan ingat, harga yang terlalu rendah tidak mungkin akan membuat bisnis itu berkembang.

Pendekatan harga yang anda buat harus mencerminkan posisi produk anda di pasar, sehingga menghasilkan sebuah nominal harga yang pada akhirnya bisa menutupi biaya produksi yang anda keluarkan berikut keuntungan yang bisa didapat. Hasilnya tidak perlu yang terlalu "serakah", tetapi jangan sampai juga terlalu "irit".

Beberapa penentuan harga mungkin melibatkan metode perhitungan yang kompleks, sementara ada pula yang menentukan berdasarkan penilaian yang intuitif. Tetapi yang pasti, pemilihan strategi penentuan harga yang akan anda harus didasarkan pada produk anda, permintaan konsumen, lingkungan yang kompetitif dan produk lain yang akan anda tawarkan.
Berikut ini ada 8 macam strategi dalam menentukan harga yang umum digunakan:
• Going-rate: Sebuah harga yang dikenakan sesuai harga dan rate yang umum di pasar.
• Skimming/Peluncuran: Meliputi pengenalan produk dengan harga tinggi untuk para konsumen kaya. Kemudian, harga menurun karena pasar menjadi jenuh.
• Diskon: Didasarkan pada penurunan/pengurangan harga produk yang diiklankan. Kupon adalah salah satu contoh.
• Loss-Leader: Didasarkan pada menjual dengan harga lebih rendah dari biaya produksi untuk menarik konsumen ke toko untuk membeli produk lainnya.
• Psikologis: Didasarkan pada harga yang terlihat lebih baik. Misalnya, $4,99 per pon bukannya $5.00 per
pon.
• Cost-plus: Menambahkan persentase standar laba di atas biaya produksi suatu produk.
• Value-Based: Didasarkan pada persepsi pembeli akan nilai suatu produk (bukan pada biaya). Persepsi pembeli tergantung pada semua aspek produk, termasuk faktor-faktor non-harga seperti kualitas, kesehatan, dan martabat.
• Kompetitif: Berbasis pada harga yang dibebankan oleh pesaing perusahaan untuk produk yang bersaing. Penentuan harga seperti ini relatif sederhana untuk diikuti, karena anda mempertahankan harga anda relatif terhadap harga pesaing anda. Dalam beberapa kasus, anda dapat langsung mengamati harga pesaing anda dan menanggapi setiap perubahan harga. Di lain kasus, konsumen akan memilih penjual berdasarkan tawaran yang disampaikan secara bersamaan. Dalam kasus tersebut, mengumpulkan informasi akan lebih sulit.

Setelah menentukan strategi mana yang akan anda pilih, jumlah uang yang mungkin benar-benar anda terima akan rumit ditambah dengan aspek-aspek lain dalam penentuan harga. Aspek ini yang akan menurunkan atau melebihkan jumlah uang yang anda dapat. Untuk itu anda juga harus memutuskan:
  1. Periode Pembayaran: Lamanya waktu sebelum pembayaran diterima.
  2. Tunjangan: Pengurangan harga yang diberikan bila seorang pengecer setuju untuk melakukan beberapa kegiatan promosi untuk anda.
  3. Tunjangan Musiman: Pengurangan yang diberikan ketika pesanan ditempatkan pada suatu musim yang biasanya memiliki volume penjualan rendah untuk menarik pelanggan dalam jangka waktu yang lama
  4. Paket Produk/Jasa: Menawarkan berbagai macam produk secara bersamaan
  5. Diskon Dagang (Diskon Fungsional): Pembayaran kepada anggota saluran distribusi untuk melakukan beberapa fungsi, seperti penyimpanan dan menyediakan stock.
  6. Fleksibilitas Harga: Kemampuan penjual atau reseller memodifikasi harga.
  7. Perbedaan Harga Antara Kelompok Konsumen: Variasi harga antar target pasar.
  8. Perbedaan Harga Antar Wilayah Geografis
  9. Diskon untuk Pembayaran Awal dan Tunai: Kebijakan untuk mempercepat pembayaran sehingga menghasilkan likuiditas.
  10. Jangka waktu Kredit: Kebijakan yang memungkinkan konsumen untuk membayar di kemudian hari.

PLACE

"Tempat" mengacu pada saluran distribusi yang digunakan untuk menyampaikan produk anda kepada konsumen. Apa produk anda akan sangat mempengaruhi konsumen tergantung bagaimana anda mendistribusikannya.

Bisnis yang membuat dan menghasilkan suatu produk akan memiliki 2 pilihan: menjual langsung ke konsumen, atau menjual ke vendor.
  1. Direct Sales: Sebagai produsen, anda harus memutuskan apakah memasok langsung sesuai untuk produk anda, atau apakah itu penjualan melalui ritel, pintu ke pintu, pemesanan melalui surat, e-commerce, di lokasi, atau metode lainnya. Sebuah keuntungan dari penjualan langsung adalah akan ada kontak,  pertemuan muka dengan muka. Dengannya anda dapat dengan mudah mendeteksi perubahan pasar yang terjadi dan beradaptasi dengan mereka. Anda juga memiliki kontrol penuh atas jangkauan produk anda, bagaimana itu dijual, dan berapa harganya.
  2. Reseller Sales: Sebagai pengganti menjual langsung ke konsumen, anda dapat memutuskan untuk menjual melalui perantara seperti grosir atau pengecer yang akan menjual kembali produk anda. Melakukan hal ini dapat memberikan distribusi yang lebih luas daripada menjual langsung, sekaligus mengurangi tekanan ketika mengelola sistem distribusi sendiri. Selain itu, anda juga dapat mengurangi ruang penyimpanan yang diperlukan untuk persediaan. Salah satu alasan yang paling penting untuk menjual melalui perantara adalah akses ke pelanggan. Di banyak situasi, grosir dan pengecer memiliki koneksi pelanggan yang tidak akan mungkin untuk didapatkan oleh anda sendiri.
CAKUPAN PASAR
Tidak peduli apakah anda menjual produk anda secara langsung atau melalui reseller, anda harus memutuskan dalam cakupan apa anda akan mendistribusikan produk anda. Apakah anda mengejar intensif, selektif, atau eksklusif?
1. Intensif
Distribusi intensif adalah penempatan secara luas (sebanyak mungkin tempat), yang seringkali dengan harga rendah. Bisnis besar dengan pasar pada tingkat nasional menggunakan metode ini.
2. Selektif
Distribusi selektif mempersempit distribusi untuk hanya beberapa bisnis. Seringkali, produk kelas atas yang dijual melalui pengecer yang hanya menjual produk-produk berkualitas tinggi.
3. Eksklusif
Distribusi eksklusif membatasi distribusi ke satu reseller. Anda mungkin menjadi satu-satunya pemasok ke pengecer yang, pada gilirannya, mungkin hanya menjual produk anda.

PROMOTION

"Promosi" mengacu pada iklan dan bagian dari pemasaran. Ini adalah bagaimana anda membuat orang tahu apa yang anda miliki untuk dijual. Tujuan promosi adalah untuk membuat orang memahami apa produk anda, apa yang bisa mereka gunakan dengannya, dan mengapa mereka harus menginginkannya.

Agar efektif, upaya promosi anda harus berisi pesan yang jelas dan ditargetkan kepada audiens yang spesifik. Target audiens anda akan menjadi orang-orang yang menggunakan atau mempengaruhi pembelian produk anda. Pesan anda harus konsisten, dengan gambaran pemasaran secara keseluruhan, mendapatkan perhatian target audiens anda, dan mendapat respon yang anda inginkan, apakah itu untuk membeli produk atau untuk membentuk opini.

Promosi mungkin melibatkan periklanan, hubungan masyarakat, nilai personal, dan promosi penjualan. Yang utama adalah periklanan. Metode periklanan untuk mempromosikan produk atau jasa meliputi berikut ini.
  • Radio
  • Televisi
  • Print
  • Elektronik
  • Kepuasan/Pujian dari Pelanggan

KESIMPULAN

Setiap elemen dari 4P harus bekerja sama dalam marketing mix anda. Seringkali suatu keputusan pada satu elemen mempengaruhi elemen yang lainnya. Menentukan setiap elemen ini memang rumit dan memakan waktu, tapi jangan khawatir karena itu akan terbayar ketika anda dapat memuaskan konsumen dan membangun sebuah bisnis yang menguntungkan.




Source:
http://www.extension.purdue.edu/extmedia/ec/ec-730.pdf
http://www.nhlabreakaway.net/_content/courses/NHLAMKT101_Module_4.pdf


Fadiah Syarafina | DG3B | Politeknik Negeri Jakarta
Posted by Unknown on 12.23 in    No comments »

Rabu, 18 September 2013

Dalam dunia marketing, kita perlu mengenal "3 Steps of Target Marketing" atau Tiga Langkah dalam Target Marketing. Apa saja yang termasuk di dalamnya? Ya, itulah yang kita kenal dengan istilah STP, yaitu Segmentation, Targeting, and Positioning.


SEGMENTATION

APA ITU SEGMENTASI?

Segmentation atau segmentasi adalah suatu kegiatan membagi pasar ke dalam kelompok berbeda, dengan kebutuhan serta karakteristik yang berbeda pula, atau suatu perilaku yang mungkin membutuhkan produk terpisah/campuran pemasaran.

Menurut Philip Kotler (2003), "Market segmentation is the process of breaking a heterogeneous group of potential buyer into smaller homogeneous groups of buyer, that is with relatively similar buying characteristics or needs".
Dapat disimpulkan bahwa Segmentasi Pasar adalah suatu proses mengelompokkan atau membagi pasar yang heterogen menjadi homogen yang memiliki kesamaan dalam hal minat dan karakteristik.

SEGMENTASI PASAR KONSUMEN

Pasar menurut konsumennya dapat dikelompokkan menjadi beberapa bentuk, yaitu:
1. Geografis
Segmentasi secara geografis dikelompokkan berdasarkan wilayah atau letak berikut keadaan di dalamnya (secara geografis). Contoh: Wilayah dunia, Negara, Negara Bagian, Kota, kepadatan, iklim, serta lingkungan.
2. Demografis
Segmentasi secara demografis dikelompokkan berdasarkan variabel dari setiap individu. Contoh: Umur, jenis kelamin, jumlah anggota keluarga, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama, kewarganegaraan, generasi, ras, status perkawinan, siklus hidup keluarga, dll.
3. Psikografis
Segmentasi psikografis dikelompokkan berdasarkan karakteristik setiap individu. Contoh: Lifestyle, kelas sosial, personality, dll.
4. Behavioral/Kebiasaan
Segmentasi behavioral dikelompokkan berdasarkan tingkah laku dan sikap yang dilakukan serta ditunjukkan oleh setiap individu. Contoh: kesempatan, manfaat, status pengguna, sikap terhadap produk, tingkat pengguna, loyalitas, tahap kesiapan.


SEGMENTASI PASAR BISNIS

Pasar dalam dunia bisnis juga dapat dikelompokkan menjadi beberapa bentuk, yaitu:
1. Demografis
Contoh: Industri, ukuran perusahaan itu sendiri (besar, menengah, kecil), lokasi
2. Variabel Operasi
Contoh: Teknologi, status pemakaian, kemampuan customer
3. Pendekatan untuk Membeli
4. Faktor-faktor Situasi dan Kondisi
Contoh: Penerapan yang lebih spesifik, ukuran pesanan, keadaan darurat
5. Karakter Individu
Contoh: Sikap terhadap setiap resiko yang dihadapi, kesamaan antara penjual dan pembeli, loyalitas

SEGMENTASI PASAR INTERNASIONAL

Selain dalam lingkup individu dan bisnis, pasar internasional juga dapat dibagi menurut beberapa segmen, yaitu:
1. Geografis
Contoh: Lokasi, wilayah
2. Faktor Ekonomi
Contoh: Pendapatan penduduk, tingkat pembangunan ekonomi
3. Faktor Politik dan Legalitas
Contoh: Siklus moneter, tipe dan stabilitas pemerintahan, jumlah birokrasi
4. Faktor Budaya
Contoh: Bahasa, agama, tingkah laku

LALU HAL-HAL APA SAJA YANG DIBUTUHKAN UNTUK MEMBENTUK SEGMENTASI YANG EFEKTIF?

1. Terukur (Ukuran, kekuatan pembelian, profil dari segmen tersebut)
2. Dapat Diakses (Dapat diraih untuk dilayani)
3. Substansial (Luas dan cukup menguntungkan)
4. Dapat Dibedakan (Respon yang berbeda dan dapat dibedakan dengan jelas)
5. Dapat Ditindaklanjuti (Program-program efektif yang dapat dikembangkan)

MANFAAT SEGMENTASI

Menurut Weinstein (1994), secara umum segmentasi bermanfaat untuk meningkatkan posisi kompetisi perusahaan dan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada konsumen. Lebih lanjut Weinstein (1994) mengemukan secara terperinci tentang 4 manfaat segmentasi, yaitu:
  1. Merancang produk yang responsif untuk memenuhi kebutuhan pasar.
  2. Menentukan strategi promosi yang efektif dan efisien.
  3. Mengevaluasi persaingan pasar, khususnya posisi pasar perusahaan.
  4. Memberikan wawasan tentang strategi pemasaran yang ada.

TARGETING

APA YANG DIMAKSUD DENGAN TARGETING?

Targeting atau target market adalah terdiri dari satu set pembeli yang berbagi kebutuhan umum atau karakteristik yang perusahaan putuskan untuk melayani.

EVALUASI SEGMEN PASAR

Dalam mengevaluasi segmen pasar yang berbeda perusahaan harus melihat dua faktor yaitu daya tarik pasar secara keseluruhan serta tujuan dan sumber daya perusahaan (Kotler, 2003).

Secara garis besar ada 3 kriteria yang harus dipenuhi dalam mengevaluasi segmen pasar:
1. Ukuran dan pertumbuhan segmen tersebut.
2. Daya tarik struktural.
  • Tingkat persaingan
  • Produk pengganti
  • Kekuatan pembeli
  • Pemasok-pemasok yang kuat
3. Tujuan serta sumber daya perusahaan.

MEMILIH SEGMEN TARGET PASAR

  • Pemasaran yang tidak dibeda-bedakan (Massa)
  • Pemasaran yang dibedakan (Segmentasi)
  • Pemasaran yang difokuskan
  • Pemasaran mikro (local/individual)

MEMILIH SEBUAH STRATEGI TARGET PEMASARAN

Pertimbangan-pertimbangan yang harus diperhatikan dalam memilih sebuah strategi target pemasaran adalah:
  1. Sumber daya perusahaan.
  2. Tingkat keragaman produk.
  3. Tahapan siklus hidup produk.
  4. Keragaman pasar.
  5. Strategi kompetisi pemasaran.


POSITIONING

APA ITU POSITIONING?

Menurut Milton M. Presley et al dalam Advertising Procedure, “Positioning product is the place your product occupies in consumer's minds relative to competing products. Think brand image, benefit promise, and competitive advantage. It’s how you plan to compete in the marketplace. It’s the reasons customers should buy your product, and not the competitors”.
Atau, Positioning produk adalah bagaimana produk anda menempati pikiran konsumen dibandingkan dengan produk-produk pesaing anda. Bagaimana para konsumen itu memikirkan brand anda, keuntungan-keuntungan yang dijanjikan, dan keunggulan-keunggulan anda dibanding kompetitor anda. Ini adalah bagaimana anda berencana untuk bersaing di pasar. Ini adalah alasan kenapa konsumen harus membeli produk anda, dan bukan kompetitor anda.

Menurut Fanggidae (2006), Positioning adalah suatu strategi dalam kegiatan pemasaran yang bertujuan untuk menciptakan perbedaan (differents), keuntungan (advantages), manfaat (benefit) yang membuat konsumen selalu ingat dengan suatu produk.


Dan menurut Philip Kotler, Kartajaya, Huan dan Liu (2003), positioning adalah ”the strategy for leading your cutomers credibly” yaitu suatu strategi untuk membangun kepercayaan dan keyakinan konsumen. Positioning adalah mengenai bagaimana perusahaan mendapatkan kepercayaan pelanggan yang pada akhirnya dengan sukarela akan mengikuti perusahaan.


Jadi dapat disimpulkan bahwa Positioning adalah:

- Sebuah tempat dimana produk anda menempati pikiran konsumen dibanding dengan produk pesaing.
- Biasanya ditetapkan oleh konsumen berdasarkan dari ciri-ciri yang penting (khas).
- Meliputi penanaman manfaat-manfaat serta perbedaan yang unik dari brand anda dalam pikiran konsumen.


MENENTUKAN POSITIONING

Dalam menentukan positioning ada empat tahap yaitu: identifikasi target, menentukan frame of reference pelanggan (siapa diri), merumuskan point of differentiation (mengapa konsumen memilih perusahaan), dan menetapkan keunggulan kompetitif produk (bisa dinikmati sebagai sesuatu yang beda) (Kotler, 2003).

Secara garis besar ada 3 cara bagaimana menentukan sebuah strategi positioning, yaitu:
1. Mengidentifikasi keunggulan yang memungkinkan dalam persaingan.
Perbedaan dan keunikan dapat didasarkan pada: produk, pelayanan, jalur, orang (individu), citra perusahaan, dll.
2. Menentukan keunggulan-keunggulan yang tepat ketika bersaing.
    - Berapa banyak keunikan-keunikan yang harus dipromosikan?
      Proposisi penjualan yang unik, beberapa manfaat.
    - Perbedaan serta keunikan seperti apa yang harus dipromosikan?
      Kriteria: Penting, khas, unggul, terjangkau, komunikatif, menguntungkan.
3. Menentukan Positioning
    - Nilai proposisi merupakan positioning penuh dari brand.
    - Nilai proposisi yang memungkinkan:
  • Lebih untuk Lebih banyak
  • Lebih untuk Sama banyak
  • Lebih untuk Sedikit
  • Sama banyak untuk Sedikit
  • Sedikit untuk Lebih Sedikit
Dalam menetapkan penentuan positioning, perusahaan dapat memperhatikan faktor-faktor di bawah ini sebagai basis atau landasan penentuan positioning:
Proposisi nilai dan manfaat yang dapat diberikan perusahaan.
Capaian yang telah dihasilkan perusahaan.
Segmen pasar dan pelanggan yang ditargetkan.
Atribut yang jadi keunggulan produk dan merk perusahaan.
Bisnis baru yang dimasuki.
Originalitas dan posisi sebagai perusahaan atau merk baru di pasar.

MEMBANGUN SEBUAH STRATEGI POSITIONING

Pernyataan Positioning harus merangkum dan mencakup perusahaan atau brand anda. Contoh: To (Target Segmentasi dan Kebutuhan) our (Brand) is (Konsep) that (Keunikan-keunikan dan Perbedaan-perbedaan anda).

BAGAIMANA MENGKOMUNIKASIKAN POSITIONING?

Perusahaan harus dapat MENYAMPAIKAN proposisi nilai mereka. Positioning harus selalu dipantau dan disesuaikan dari waktu ke waktu (mengikuti perubahan jaman).


KESIMPULAN

Jadi kesimpulan dari pembahasan kita kali ini adalah, ada 3 langkah dalam target marketing, yaitu Segmentation (Memilah dan mengelompokkan konsumen sesuai dengan persamaan-persamaan yang ada/memetakan pasar), Targeting (Membidik kelompok konsumen yang akan dituju), dan Positioning (Menanamkan pemikiran bahwa perusahaan/brand kita lah yang lebih unggul dibandingkan dengan kompetitor kepada para konsumen).



Source:
http://www.slideshare.net/mehmetcihangir/segmentation-targeting-and-positioning-presentation
http://elqorni.wordpress.com/2009/03/07/segmentasi-targeting-dan-positioning/


Fadiah Syarafina | Desain Grafis 3B | Politeknik Negeri Jakarta
Posted by Unknown on 16.25 in    No comments »

PERHATIAN!!!

Dilarang meng-copy content di Blog ini tanpa izin dari Author. Jika ingin membahas hal yang sama silakan gunakan narasi sendiri. Hargai hasil karya orang lain dan jauhi plagiasi. Karena plagiasi merupakan kejahatan.

Seluruh Konten di Blog ini Telah Dilindungi oleh DMCA.com

Terima Kasih.
eufeme design

Bookmark Us

Delicious Digg Facebook Favorites More Stumbleupon Twitter

Search